
GUNUNGKIDUL | NARASIDESA.COM – Kalurahan Katongan adalah desa yang berada di Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari enam pedukuhan. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Wonosari atau Kota Kabupaten Gunungkidul, hanya berjarak sekitar 15 KM dengan waktu tempuh sekitar 25 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan jika dari pusat Kota Yogyakarta berjarak sekitar 45 KM dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Kota Wonosari atau Kota Kabupaten Gunungkidul, hanya berjarak sekitar 15 KM dengan waktu tempuh sekitar 25 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan jika dari pusat Kota Yogyakarta berjarak sekitar 45 KM dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Potensi Minuman Aloe Vera
Desa Katongan, Kecamatan Nglipar merupakan desa penghasil produk minuman khas berbahan baku dari Aloe Vera. Dengan adanya budidaya dan pengembangan produk Aloe Vera, diharapkan menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat yang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Aloe Vera yang terletak di Desa Katongan sudah bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“LIPI telah berhasil melakukan riset selama satu tahun dan berhasil menemukan cara mengawetkan minuman Aloe Vera agar lebih tahan lama.Proses pengawetannya dengan cara pemanasan dan pendinginan secara cepat. Konsumen banyak dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” kata Alan Evendi, pemilik usaha pengelolaan minuman Aloe Vera di Katongan.
Potensi Wisata Punthuk Kepuh
Nama obyek wisata Punthuk Kepuh ini diambil dari nama lokasi dan dusun Kepuhsari. Destinasi Punthuk Kepuh ini menawarkan pemandangan alam yang cukup asri dengan berbagai spot foto yang keren, selain itu di lokasi wisata ini juga menyediakan paket paket wisata yang bisa dipilih pengunjung.

Wisata Punthuk Kepuh ini berada di Jalan Kepuhsari, Dusun Kepuhsari, Desa Katongan Kecamata Nglipar,Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi ini tak jauh dari pusat Kota Wonosari atau Kota Kabupaten Gunungkidul karena hanya berjarak sekitar 15 KM dengan waktu tempuh sekitar 25 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan jika dari pusat Kota Jogjakarta berjarak sekitar 45 KM dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi.
Tradisi yang Masih Terjaga
Agenda bersih desa atau Rasulan merupakan agenda tahunan di Desa Katongan. Segala potensi yang berhubungan dengan pelestarian budaya digelar untuk memberikan hiburan pada masyarakat. Pada tahun 2019 panitia menggelar acara selama 4 hari berturut-turut.
Kelompok seni dari enam pedukuhan di Desa Katongan pun ikut serta dalam acara ini. Acara yang ditampilkan di antaranya; seni mocopat, kirab budaya, lomba sesorah bahasa Jawa, lomba tumpengan dan sebagai penutup pementasan wayang kulit oleh Ki Seno Banuaji sekaligus ruwatan bumi Gunungkidul. Pentas lainnya adalah seni Reog, Gejok Lesung, aneka permainan bocah tempo dulu yang saat ini masih tumbuh subur dan berkembang di Katongan.

Potensi Produk Madu Klanceng
Kelompok Petani Hutan di Dusun Ngrandu, Katongan, Nglipar, Gunungkidul yang membudidayakan spesies lebah Lanceng atau Klanceng, sehingga menghadirkan produk madu murni menyehatkan yang dikenal Madu Lanceng Gunungkidul.
Usaha Madu Lanceng Gunungkidul berawal dari Kelompok Hutan Rakyat (KTH) di yang diinisiasi oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul di tahun 2005. KTH Madu di Ngrandu, Kelurahan Katongan, Nglipar mulanya mendapatkan pelatihan tentang budidaya madu lanceng, yang kemudian tiap anggota mendapatkan beberapa kotak / stub lebah madu.
Saat ini, kelompok madu lanceng yang diketuai Sugeng telah menghasilkan ribuan liter tiap bulannya, bahkan produk yang dihasilkan bukan hanya madu murni saja, namun telah ada inovasi produk, antara lain produk bee pollen dan propolis. Untuk menghasilkan produk propolis, mereka bekerjasama dengan Fakultas Farmasi UGM dalam pengolahannya karena belum memiliki alat dan belum menguasai teknologinya.

Potensi Kerajinan Kayu
Hasil kerajinan dari bahan dasar bambu warga Dusun Jeruklegi dan Klegung sangat prospek untuk dikembangkan. Berbagai kreasi seperti caping, hiasan dinding maupun kerajinan lain akan dikelola lebih maksimal sebagai potensi andalan. Di tangan mereka, pohon bambu mampu diolah menjadi bahan bernilai ekonomi tinggi. Sayangnya, perajin masih mengalami kesulitan dalam pemasaran.
Kreasi lain, panel yang dibuat perajin di Dusun Klegung dan Ngrandu dengan bahan dasar bambu wulung mampu tembus ke mancanegara. Bahan dasar untuk dinding rumah tersebut sangat diminati negara Jepang dan Perancis.
Peternakan Sapi
Kelompok tani ternak Ngudi Rejeki terletak di Dusun Klegung, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar sudah berdiri sejak tanggal 15 September 2011 dan beranggotakan 38 orang. Selain memproduksi pakan sapi, kelompok tani juga memproduksi pupuk organik dari kotoran sapi. (nch/)