Festival Kreasi Dawet, Upaya Dorong Kemajuan UMKM Kalasan

Bynch

13 March 2024

Sleman – Narasidesa.com | Berbagai upaya dilakukan pemerintah Kapanewon Kalasan untuk mendukung produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama produk minuman dawet agar semakin berkembang dan maju. Salah satunya melalui gelaran Festival Kreasi Dawet yang digelar di halaman Kantor Kapanewon Kalasan, Sabtu pagi (9/03/2024).

Selain dipamerkan aneka kreasi minuman dawet berbahan alami, juga disimulasikan bagaimana cara meracik minuman dawet oleh pedagang dawet agar terasa segar sewaktu diminum. Dengan aneka jenis bahan yang dicampurkan dalam satu gelas ataupun mangkok, mulai dari santan, tape ketan, maupun varian buah-buahan sepeti durian, nangka, sirsak, dawet sangat cocok dicampur dengan es batu yang dipecah kecil sehingga terasa segar memanjakan lidah.

Dalam Festival Kreasi Dawet juga dibagikan secara gratis 1000 minuman dawet yang dikemas menggunakan gelas cup plastik bagi masyarakat umum, sehingga turut meramaikan festival yang kali pertama digelar di Kapanewon Kalasan. Festival tersebut bertujuan agar masyarakat luas dapat turut merasakan betapa segar dan nikmatnya minuman dawet yang di produksi oleh para pelaku UMKM yang saat ini tercatat ada 50 orang, khusus pembuat dawet di Kalasan ini. Puncaknya, pemerintah Kapanewon Kalasan dan paguyuban dawet Kalasan di bawah pendampingan Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Kalasan meluncurkan nama produk “Dawet Sari Kalasan” sebagai brand identitas sehingga menjadi salah satu produk unggulan UMKM di Kapanewon Kalasan.

Menurut Panewu Kalasan, Joko Susilo, M.Si., dawet Kalasan terbuat dari bahan dasar ketan, yaitu pati ketan berupa inti ketan. Tak mengherankan jika dari sisi rasanya sangat gurih, nikmat, empuk dan tidak kenyal. Nah, dari ciri khas dawet Kalasan inilah menjadi alasan pemilihan nama sehingga menjadi “Dawet Sari Kalasan” yang dikenalkan hari ini. 

“Dawet kalasan relatif istimewa karena bisa dicampur dengan es buah, es campur dan juga es teler. Dengan es teler ini luar biasa dan akan membawa sebuah khas tersendiri dari es teler itu sendiri,” ujar Panewu yang menjabat bulan januari 2024 lalu ini.

Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM pembuat minuman dawet asal Dusun Dhuri, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Tri Suhartatik menyebut bahan alam yakni hasil pertanian berupa umbi ungu menjadi bahan utama pembuatan dawet. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari mensikapi tepung beras yang saat ini mengalami kenaikan harga.

“Umbi ungu kita pilih sebagai salah satu bahan dasar pembuatan dawet dalam produk kami. Meski begitu, bahan dasar alam lain juga kita olah seperti buah-buahan”, ujar pemilik salah satu catering makanan dan minuman ini. 

Panewu Kalasan menambahkan, minuman dawet menjadi salah satu minuman yang digemari banyak kalangan masyarakat. Dari sisi harga sangat terjangkau yakni kisaran 5 ribu rupiah per gelas dan mudah didapatkan. Produk minuman ini bisa diperoleh dimana-mana dan tidak perlu outlet yang istimewa. Cukup dipasarkan di sepanjang toko pun bisa atau di outlet-outlet sepanjang Kapanewon Kalasan. 

Rasanya yang sangat bervariasi, bahan dasarnya bisa menggunakan bahan alam hasil pertanian seperti buah-buahan mulai dari Nangka, sirsak, camcau, dan lain sebagainya. Minuman dawet pun disebut sangat cocok untuk minuman menu buka puasa. Pemerintah Kapanewon Kalasan pun berharap Kalasan menjadi sentra dawet yang bisa dinikmati, tak hanya oleh warga Kalasan tetapi juga oleh masyarakat se-Indonesia. (nch)