
Sleman | Narasidesa.com – Sebuah tonggak sejarah baru tercipta di dunia koperasi Indonesia dengan berdirinya Koperasi Merah Putih pertama di tanah air. Berlokasi di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, koperasi ini menjadi percontohan nasional dalam upaya pemberdayaan ekonomi desa berbasis kelembagaan koperasi desa merah putih. Keberadaannya kini menjadi topik hangat di kalangan pemangku kepentingan, pelaku usaha, dan komunitas petani karena model yang diterapkan diharapkan dapat menjadi solusi bagi tantangan ekonomi desa.
Peresmian koperasi ini dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi dan UMKM, Ferry Juliantono, yang menegaskan bahwa langkah ini adalah awal dari transformasi besar di sektor pertanian desa.
“Gapoktan yang berhasil akan kami dorong untuk memiliki badan usaha sendiri dan menjadi koperasi. Gapoktan Sidomulyo menjadi percontohan pertama Koperasi Desa Merah Putih, dan kami berharap ini menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia,” ujar Ferry dalam acara peresmian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan gabah dan pupuk, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi desa yang lebih mandiri dan modern. Pemerintah bersama BNI telah memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan manajemen dan digitalisasi operasional agar koperasi dapat berkembang secara profesional.
Advertising : Narasi Desa Gelar KLIK Revitalisasi BUMDesa, Bahas Strategi Hadapi Kebijakan Koperasi Desa
Dukungan ini bukan tanpa alasan. Selama ini, petani sering kali terjebak dalam rantai distribusi panjang yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan harga jual yang layak untuk hasil panennya. Dengan adanya koperasi ini, para petani kini memiliki akses langsung ke pasar yang lebih menguntungkan.
Salah satu anggota koperasi, Bangun, mengungkapkan bahwa inisiatif ini membawa perubahan yang signifikan. “Sebelumnya, kami harus menjual hasil panen melalui banyak perantara, harga tidak stabil. Sekarang, dengan koperasi ini, kami lebih percaya diri karena ada kepastian harga dan dukungan usaha yang lebih baik,” ujarnya.
Selain sektor pertanian, koperasi ini juga berencana untuk memperluas layanan ke berbagai bidang lain seperti penyediaan benih, alat pertanian, bahkan layanan kesehatan desa melalui apotek dan klinik koperasi.
Keberhasilan Koperasi Merah Putih Sidomulyo kini menjadi perhatian banyak pihak dan diharapkan mampu menginspirasi terbentuknya ribuan koperasi desa serupa di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo telah menargetkan pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi dan penguatan sektor pertanian nasional.
Dengan model yang lebih modern dan dukungan dari berbagai pihak, koperasi ini bukan sekadar sebuah lembaga ekonomi, tetapi juga simbol perubahan menuju desa yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional. /Yn