Suluk Desa #7

Aktivasi Fisik, Peninggian Ruh. Inpres sebagai Gelombang Cahaya Pembangunan.
Bismillah.
Di bawah langit Indonesia yang terus bergerak, angin pembangunan berhembus kencang.
Inpres 17/2025 turun seperti gelombang energi, menggetarkan tanah desa, menggentarkan hati para penggerak.
Ada yang tersenyum karena peluang terbuka,
Ada yang gamang karena beban terasa berat.
Dan di antara keduanya,
ada para pengurus KDKMP,
yang memikul amanah bukan sekadar program,
tetapi masa depan bangsa.
Saudaraku…
Jangan biarkan dentuman target memekakkan suara hatimu.
Jangan biarkan angka menutup pandanganmu dari ruh perjuangan.
Karena sesungguhnya,
pembangunan desa bukan hanya urusan beton dan bangunan;
ia adalah jalan penyucian jiwa,
medan jihad sunyi para pejuang kesejahteraan.
Quantum Desa adalah Iman dalam Gerak
Dalam jagat kuantum, segala potensi hadir, terang dan gelap, peluang dan ancaman, harapan dan ragu.
Demikian pula Inpres ini.
Sebagian melihat ancaman:
“Bagaimana anggarannya?”
“Bagaimana perangkat desanya?”
“Bagaimana SDM-nya?”
Tapi orang beriman melihat partikel dan gelombang sekaligus:
Tugas kita bukan memilih sisi,
tugas kita mengukur realitas dengan iman dan ikhtiar
hingga potensi terbaik muncul sebagai takdir.
Sinkronisasi adalah Dzikir Operasional
Hardware dibangun: gerai, gudang, jaringan.
Software disiapkan: SDM, koperasi, sistem, keadaban.
Ini bukan proyek biasa.
Ini ibadah sistemik.
Karena ketika seorang petani tersenyum,
ketika sembako terjangkau,
ketika pasar desa hidup,
ketika pemuda pulang kampung karena ada harapan
maka malaikat mencatatnya sebagai pahala.
Percepatan Bukan Paksaan, Ia Adalah Momentum
Jangan takut percepatan.
Nabi Musa pun diperintah tergesa turun dari Tur Sina —
bukan untuk tergesa-gesa bekerja,
tapi untuk menjaga ummat dari kembali pada berhala.
Hari ini berhala itu bernama korupsi, malas, birokrasi, dan ketakutan.
Tugas kita menjaga umat desa dari kesesatan itu.
Musyawarah adalah Mihrab Peradaban
Desa berkumpul.
Perangkat dan warga bermusyawarah.
Bukan sekadar teknis,
tapi menakar niat.
Karena dana desa bisa menjadi cahaya,
atau menjadi api.
Gunakan musyawarah bukan hanya menetapkan anggaran,
tetapi menyucikan tujuan.
Lompatan Kuantum Adalah Tawakkal yang Berorientasi Aksi
Kita mungkin kekurangan waktu.
Kita mungkin bingung dengan anggaran.
Tapi sejarah bangsa ini dibangun dengan lompatan, bukan rumus linear.
Buka kanal bank.
Buka APBD.
Buka kemitraan bisnis.
Buka pintu langit.
Tawakkal bukan pasrah,
tawakkal adalah mendorong alam bekerja bersama kita.
Fokus adalah Doa dengan Energi
Apa yang kita fokuskan, tumbuh.
Apa yang kita perhatikan, menjadi nyata.
Katakan bukan “kita harus bangun koperasi”,
tapi
“kita harus sejahtera melalui koperasi yang bergerak dan melayani”.
Fokus bukan pada bangunan,
tapi pada kebermanfaatan.
Karena ketika hati lurus,
dinding beton pun menjadi masjid,
dan gudang pun menjadi ladang pahala.
Penutup: Wahai Penjaga Desa
Wahai para pendamping dan pegiat desa,
Wahai para BA dan PMO,
wahai pengurus KDKMP yang terpilih karena doa orang kampung,
Tenangkan hatimu.
Sucikan langkahmu.
Kerjamu berat, tapi pahalamu tanpa batas.
Kita bukan hanya membangun gerai.
Kita sedang menulis sejarah bangsa.
Bukan dengan tinta,
tetapi dengan peluh,
dengan kasih,
dengan iman.
Semoga Allah ridha.
Dan semoga desa-desa kita bersinar,
bukan hanya terang lampunya,
tapi terang hatinya.
Wallahu waliyyut tawfiq.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
