
Yogyakarta | narasidesa.com — Dalam upaya mempercepat transformasi desa menuju kemandirian dan daya saing di era digital, PT Narasi Desa Nusantara dan PT Cendana Solusi Center resmi menandatangani nota kesepahaman untuk menyelenggarakan Program Sekolah Desa Nusantara. Penandatanganan dilakukan di Yogyakarta oleh Direktur Utama PT Narasi Desa Nusantara, Cahyadi Joko Sukmono, dan CEO PT Cendana Solusi Center, Budiono, dalam sebuah seremoni yang dihadiri oleh para tokoh penggerak desa, pelaku UMKM, dan pendamping lokal.
Sekolah Desa Nusantara merupakan program bimtek, pendampingan dan inkubasi yang menggabungkan pembelajaran mindset, knowledgeset, skillset, dan toolset berbasis kearifan lokal serta teknologi terkini. Program ini dirancang untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin desa, pelaku usaha desa, dan komunitas lokal agar mampu membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, adaptif, dan berbasis potensi wilayah.
“Kerjasama ini merupakan lompatan penting dalam mengonsolidasikan kekuatan lokal dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif,” ujar Cahyadi Joko Sukmono, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum DPN ABDSI. “Kami melihat Sekolah Desa Nusantara bukan sekadar program pelatihan, tetapi sebagai gerakan literasi sosial ekonomi dan digital untuk masa depan Indonesia.”
Sementara itu, Budiono menyatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan sistem pembelajaran hybrid yang terstruktur, dengan kurikulum berbasis kebutuhan desa dan pendampingan praktis. “Kami siap mengintegrasikan modul digital, platform LMS, serta perangkat evaluasi untuk memastikan alumni Sekolah Desa Nusantara benar-benar siap mengelola dan mengembangkan potensi desanya,” paparnya.
Program ini akan mulai digulirkan pada triwulan kedua tahun 2025, dengan fokus utama mencakup revitalisasi kelembagaan desa, inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Aktivasi Koperasi Desa Merah Putih, serta penguatan kapasitas kewirausahaan sosial berbasis komunitas.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru kemitraan strategis antara sektor swasta berbasis misi sosial dan lembaga pelatihan profesional untuk mendorong lompatan transformasi desa secara nasional.
“Tidak ada pembangunan bangsa tanpa pembangunan desa. Sekarang waktunya desa menjadi episentrum solusi Indonesia,” tutup Cahyadi penuh keyakinan