Kalurahan Canden menjadi Agregator untuk Pengembangan Wisata Jamu Kiringan Bersama BPOM

Bynch

13 October 2022

Bantul | Narasidesa.com – Sudah sejak puluhan tahun lalu, banyak warga di Pedukuhan Kiringan, Kelurahan Canden, Kabupaten Bantul,  berprofesi sebagai peracik dan penjual jamu tradisional. Seringkali kita mendengarnya dengan istilah jamu gendong. Dulu mereka berjualan dengan cara  menggendong jamu memakai sebuah wadah dari anyaman bambu, berkeliling kampung dengan berjalan kaki.  Tradisi cara berjualan seperti ini bertahan puluhan tahun dan dulu seringkali kita temui. Tetapi sekarang, di Pedukuhan Kiringan yang sudah menjelma menjadi sentra jamu tradisional, hanya menyisakan dua orang saja yang berjualan jamu secara digendong. Dari 132 orang peracik dan penjual jamu di sana, selebihnya mereka sudah memakai sepeda dan sepeda motor untuk menjajakan jualannya di sekitar Jetis, Pundong, Imogiri, hingga Pleret. 

Adanya sentra jamu tradisional di Kelurahan Canden ini menarik minat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk ikut serta memberikan pendampingan dan edukasi mengenai proses produksi yang memenuhi standardisasi pemerintah sehingga memberikan kepercayaan penuh bagi konsumen dan berkontribusi bagi perekonomian Desa Canden dan Kabupaten Bantul. BPOM pun melakukan kunjungan ke Pedukuhan Kiringan, yang merupakan kolaborasi tujuh Kementerian/Lembaga teknis, para pemangku kepentingan, Pemerintah Kelurahan Canden dan warga Kiringan.

Deputi Pengawasan Obat Tradisional Badan POM, Reri Indriani, M.Si. bersama Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat memberi keterangan. (Narasidesa/Nch)

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM, Reri Indriani, M.Si. memberikan apresiasi kepada Bupati Bantul, Kemenko PMK, Kementerian Pertanian  sehingga Badan POM dapat memberikan dukungan langsung pendampingan kepada usaha jamu di Kiringan, Canden, sebagai Desa Wisata Jamu.

“Kami pun bersinergi bersama Kementerian, Badan Riset agar Kiringan lebih dikenal sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Desa dan Kabupaten Bantul. Badan POM memberikan pendampingan tentang cara membuat jamu gendong yang baik, sehingga mampu meningkatkan daya saing. Semoga usaha jamu di Kiringan ini dapat terus berkembang,” ujarnya dalam Kunjungan Desa Wisata Jamu Kiringan di Balai Dusun Kiringan, Canden, Bantul (Rabu, 12 Oktober 2022).

Kelompok Perajin Jamu Kiringan (Narasidesa/Nch)

Para perajin jamu tradisional di Kiringan mempunyai tradisi meracik jamu tradisional seperti kunyit asem, beras kencur, temu lawak dan sejenisnya. Kendala yang dihadapi yaitu masih adanya ketergantungan pada pasokan bahan baku pembuatan jamu dari luar daerah Bantul. Bahkan ada yang harus dikirim dari luar provinsi, seperti dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang juga hadir dalam acara ini mengatakan bahwa industri kreatif jamu dari Kiringan ini secara hilirnya sudah bagus dibuktikan dengan adanya rumah-rumah produksi di Kiringan, namun secara hulunya masih tergantung dari daerah lain.

“Intinya kita ingin mengembangkan jamu Kiringan ini dari hulu sampai hilir. Hulunya yang perlu kita bangun. Kita butuh jahe, kunyit, cengkeh, kapulaga, temulawak yang sebagian besar masih didatangkan dari luar. Saya tadi tanya Pak Lurah Canden, kira-kira ada tidak lahan yang bisa ditanami bahan baku jamu? Pak Lurah bilang ada sekitar 4 sampai 7 Hektare yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami bahan baku jamu,” ujarnya.

Halim optimistis untuk hidup dan mengembangkan daerah modal awalnya adalah kekuatan daya kreativitas dan inovasi, terlebih saat ini sudah banyak inovasi yang muncul seperti jamu instant kemasan bungkus, botol dan kaleng, ada pula yang dalam bentuk selai dan kapsul.

Murjiyati, Ketua Kelompok Perajin Jamu Seruni Putih (Narasidesa/Nch)

Seorang penjual jamu yang juga merupakan langganan sejak dulu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yakni Murjiyati, mengakui tentang pasokan bahan baku yang masih banyak dari luar Kiringan. Kedepannya, penjual jamu yang akrab disapa Yu Mur ini berharap agar jamu yang diproduksi bersama 132 orang perajin jamu di Kiringan, dapat menjual produknya sampai luar negeri.

Jika Anda ingin singgah ke Pedukuhan Kiringan-Canden, dari kota Yogyakarta, Anda dapat berkendara menuju ke Jalan Parangtritis. Letaknya masih 10 Km ke arah selatan dari Kampus ISI Yogyakarta. (Nch)  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *