Kades Mandala Membentuk Kopdes Merah Putih Pertama di Cilacap

ByAgung Margandi

22 April 2025

Desa Mandala, kecamatan Cimanggu menorehkan sejarah menjadi desa pertama yang yang mendirikan Koperasi Desa Merah Putih pertama di Cilacap, Jawa Tengah. Redaksi Narasi Desa menemui dan melakukan wawancara dengan Kepala Desa Mandala, Slamet pada Selasa, 22/04/2025.

Wawancara Eksklusif Bersama Kepala Desa Mandala, Pelopor Koperasi Desa Merah Putih Pertama di Cilacap

Narasi Desa (ND):
Pak Kades, ini menjadi perbincangan hangat, Desa Mandala disebut-sebut sebagai pionir Koperasi Desa Merah Putih pertama di Cilacap, bahkan mungkin di Jawa Tengah. Apa yang mendorong Bapak mengambil langkah berani ini?

Slamet (S):
Betul. Langkah ini bukan semata soal keberanian, tapi tentang tanggung jawab moral saya sebagai kepala desa. Mandala ini kaya potensi, dari pertanian, peternakan, konveksi, sampai hasil alam. Tapi sayangnya, potensi itu sering terjebak dalam rantai distribusi yang tidak adil. Saya sering melihat warga bekerja keras, tapi hasilnya habis untuk tengkulak dan biaya hidup. Dari situlah lahir tekad saya: kita harus punya sistem yang menyejahterakan rakyat, bukan hanya mengejar untung untuk segelintir pihak.

ND:
Jadi, koperasi ini bukan koperasi biasa ya, Pak?

S:
Jelas bukan. Ini koperasi rakyat. Saya sebut Koperasi Desa Merah Putih, karena ini bicara tentang kedaulatan ekonomi. Di sini, warga bukan hanya jadi “anggota pasif” yang simpan uang lalu berharap bagi hasil. Warga terlibat dalam pengelolaan, pengambilan keputusan, hingga pemasaran. Kami ingin koperasi ini jadi rumah ekonomi rakyat, tempat lahirnya keadilan sosial di tingkat desa.

ND:
Apa tantangan terbesar Pak Kades saat memulai koperasi ini?

S:
Jujur saja, tantangan paling berat bukan soal dana, tapi soal mindset. Banyak warga yang trauma dengan koperasi-koperasi masa lalu yang tidak dikelola dengan baik, apalagi banyak yang hanya formalitas belaka. Maka kami mulai dari edukasi, diskusi, dan merancang koperasi ini berbasis kebutuhan nyata warga — bukan sekadar formalitas di atas kertas.

ND:
Apa harapan Bapak untuk koperasi ini ke depannya?

S:
Saya ingin Koperasi Desa Merah Putih menjadi mesin penggerak ekonomi mandiri di desa kami. Kami ingin petani punya harga pantas, pedagang tidak ditekan, dan uang berputar di desa, bukan keluar. Bahkan kalau bisa, desa-desa lain ikut terinspirasi dan membentuk koperasi rakyat sejenis, agar desa di seluruh Indonesia benar-benar berdaulat secara ekonomi.

ND:
Luar biasa, Pak Kades. Terima kasih atas waktunya. Semoga langkah ini jadi babak baru bagi kemajuan desa-desa Indonesia.

S:
Aamiin, terima kasih juga. Mari kita bangun desa, kuatkan Indonesia dari akar rumput!