Dhoho Street Fashion ke-7 Kediri : Perlunya Regenerasi Budaya Menenun dari Desa.

ByRochmadtulloh

11 December 2022

KEDIRI | NARASIDESA.COM – Pemerintah Kota Kediri menyelenggarakan DSF (Dhoho Street Fashion) yang ke – 7 kalinya tahun 2022. Tema kali ini Diversity Of Dhaha merupakan tema perenungan selain kebangkitan ekonomi.


Walikota Kediri, Abdullah Abubakar mengatakan pola desain baru tenun ikat kediri yang bervariasi adalah hasil dari kolaborasi para desainer, pengrajin tenun ikat dan kerjasama dengan pihak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dalam upaya regenerasi.


Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Feronica Abu Bakar mengatakan, setiap tahun acara ini diadakan selalu ada hal baru yang diusung. Tiap tahun mengangkat tema yg berbeda.


Kali ini mengangkat Diversity of Dhaha. Yaitu keragaman bukan hanya ras, suku dan agama tetapi juga kondisi manusia. Kediri rumah untuk semua, tahun ini mengangkat komunitas difabel di Kediri. Selain ikut serta menjadi desainer, mereka punya kesempatanturut mengasah talenta dengan tampil sebagai model membawakan busana.


Acara ini merupakan representasi dari proses jerih payah para pengrajin tenun di Desa Wisata Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri. Bagi Fey, sapaan akrab Ferry Feronica, regenerasi pengrajin tenun ikat menjadi salah satu isu krusial karena menenun kurang diminati oleh generasi muda di desa.

Suasana Konferensi Pers DSF 7 2022 di halaman Balai Kota Kediri. Foto : Rochmadtulloh/narasidesa.com


Menenun masih tersentralisasi di Desa Bandarkidul. Generasi penenun terdahulu pun sempat banyak yang sudah undur diri dan tidak mampu bertahan. DSF ini merupakan salah satu upaya aktualisasi mempertahankan dan penyegaran kembali tradisi warisan yang saat itu mulai banyak ditinggalkan. Beberapa penerus aktif saat ini berasal dari daerah lain. Mereka berdomisili di Bandarkidul karena perkawinan. Lalu memilih bidang yg pernah ditekuni keluarga suaminya.


Dalam tanya jawab konferesi pers, Desainer Wignyo Rahadi mengatakan budaya menenun dengan motif sesungguhnya belum ada. Motif yang tersedia dan bertahan bukan merunut dari sejarah, tapi ke permintaan pasar.


“Namun dengan upaya terus menerus yang selama ini dilakukan oleh Pemkot Kediri secara ekonomi menjadi baik. Tampak peningkatan ekonomi dari tenun. Semua kegiatan kalau ada peningkatan, tidak akan susah mencari generasi penerus”, Lanjut Wignyo.


Contohnya ada daerah lain yang secara turun temurun sebenarnya punya budaya menenun dengan corak khas yang bertahan, namun belum bisa maksimal karena tidak ada industri.


Menurut Wignyo, industri itu sebuah konsep. Kalau sebuah produksi ingin diterima di tingkat nasional bahkan dunia, harus punya konsep industri.


Siti Rokhayah, mewakili pengrajin tenun ikat menerangkan, bersyukur saat ini sudah ada pembentukan koperasi. Diharapkan kalau punya orderan dalam jumlah besar bisa ditanggung bersama oleh para anggotanya.


Bagaimanapun, DSF yang dimulai sejak tahun 2015 yang awalnya hanya salah satu pagelaran di car free day memberikan dampak signifikan. Tenun ikat yang nyaris punah dibawa ke berbagai gelaran busana nasional dan internasional. Seperti Jakarta Fashion Week hingga baru-baru ini Vietnam International Fashion Week 2022 menampilkan busana berbahan tenun ikat Kediri.


Melalui presentasi rutin para desainer, akhirnya kekhasan tenun ikat Kediri dikenakan mulai Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Presiden Joko Widodo ketika bertemu Perdana Menteri Inggris Tony Blair pada Oktober 2022. Tenun ikat mulai dikenakan selebritas seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Ayu Ting Ting hingga artis korea Song Kang.


Dalam acara ini turut hadir dan memberi sambutan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin. Serta dimeriahkan Desainer kondang Era Soekamto, Priyo Oktaviano dan beberapa desainer lokal.

Suasana Fashion Show DSF 7 2022 di jalan raya depan Balaikota Kediri. Foto : Rochmadtulloh/narasidesa.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *