Klaten | Narasidesa.com – Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan yang diselenggarakan malam ini (3/1/2025), menjadi momentum penting untuk merancang strategi pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Dipimpin langsung oleh Ketua BPD Karangdukuh Fransiska dan Kepala Desa Ari Supriyanto, Musdes menghasilkan keputusan total anggaran pendapatan sebesar Rp2.841.050.415, dengan Pendapatan Asli Desa (PAD) Rp83.000.000 dan belanja desa ditetapkan sebesar Rp3.040.343.230. Tahun 2025 ini Desa Karangdukuh melakukan kebijakan revitalisasi BUMDesa, dengan harapan dapat mendukung perekonomian desa dengan pemberdayaan masyarakat maupun dapat menjadi sumber PAD bagi desa.
Revitalisasi BUMDesa Kartodikromo: Harapan Baru Perekonomian Desa
Salah satu fokus utama APBDes 2025 adalah revitalisasi BUMDesa Kartodikromo, yang kini menjadi ujung tombak ekonomi Desa Karangdukuh. BUMDesa ini memiliki unit usaha unggulan, yakni pengelolaan Taman Rakyat Batas Kota, sebuah destinasi wisata lokal yang ditargetkan menjadi ikon desa.
“Tahun ini, kami ingin BUMDesa Kartodikromo tidak hanya sekadar beroperasi, tetapi benar-benar menjadi pendorong utama ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang lebih profesional dan inovatif, kami yakin potensi ini bisa meningkatkan PAD secara signifikan,” ujar Ari Supriyanto.
BUMDesa Kartodikromo direncanakan untuk memperluas layanan dan meningkatkan daya tarik Taman Rakyat Batas Kota. Beberapa program yang diusulkan meliputi pengembangan fasilitas taman, promosi berbasis digital, dan pelibatan masyarakat lokal dalam kegiatan ekonomi di sekitar taman.
Prioritas Pembangunan 2025
Selain revitalisasi BUMDesa, pemerintah desa juga menitikberatkan belanja pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan. Alokasi dana terbesar masih diarahkan untuk perbaikan jalan desa dan irigasi pertanian guna mendukung produktivitas petani.
“Kami memahami bahwa infrastruktur adalah fondasi pembangunan. Namun, pemberdayaan masyarakat, khususnya melalui sektor UMKM dan BUMDesa, juga menjadi prioritas kami agar masyarakat dapat lebih mandiri secara ekonomi,” tambah Ari Supriyanto.
Strategi Menutup Defisit Anggaran
Meski menghadapi defisit anggaran, pemerintah desa optimis dapat menutup kekurangan ini dengan berbagai strategi kreatif. Salah satu langkah yang direncanakan adalah menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk pembiayaan proyek tertentu, terutama di sektor pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami juga akan melakukan efisiensi anggaran pada sektor-sektor non-prioritas, tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Ari.
Selain itu, pemerintah desa akan mengupayakan optimalisasi pendapatan dari aset desa dan memaksimalkan hasil usaha BUMDesa Kartodikromo. Dengan inovasi dan kolaborasi, diharapkan segala tantangan dapat ditangani tanpa menghambat pelaksanaan program kerja.
Tanggapan Warga
Masyarakat menyambut baik program revitalisasi BUMDesa dan pembangunan infrastruktur yang dirancang untuk 2025. Salah seorang warga, Daryanti, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah desa. “Pengelolaan BUMDesa yang lebih baik akan memberikan dampak langsung bagi kami, terutama dengan adanya Taman Rakyat Batas Kota. Ini bisa membuka peluang kerja dan usaha baru,” katanya.
Namun, ada juga harapan agar pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran lebih diperketat. “Kami ingin semua program berjalan sesuai rencana, terutama yang menyangkut rencana ketahahanan pangan bisa melibatkan warga desa.” ujar Teguh, seorang warga.
Optimisme Menuju Desa Mandiri
Musyawarah Desa Karangdukuh tahun ini menjadi momen penting untuk menetapkan langkah-langkah strategis dalam membangun desa yang mandiri dan sejahtera. Kepala Desa Ari Supriyanto menutup Musdes dengan pesan optimis kepada seluruh peserta.
“Dengan kerja keras dan dukungan masyarakat, kami yakin Desa Karangdukuh bisa menjadi contoh desa yang berhasil mengelola anggaran secara efektif untuk kepentingan bersama. Tahun 2025 adalah tahun kebangkitan ekonomi desa melalui inovasi, kolaborasi, dan keberanian untuk berubah,” pungkasnya.
Melalui APBDes 2025, Desa Karangdukuh berkomitmen tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat pondasi sosial dan ekonomi demi kesejahteraan seluruh warganya.