Hari Desa Nasional 2025 mengangkat tema besar “Asta Cita untuk Desa Maju Sejahtera”. Tema ini bukan sekadar slogan, tetapi sebuah visi yang mengarahkan desa-desa di Indonesia untuk memainkan peran strategis sebagai fondasi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Asta Cita, yang berarti delapan tujuan utama, menjadi panduan dalam menciptakan desa maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Mengurai Makna Asta Cita
Asta Cita mencakup delapan elemen kunci yang relevan dengan pembangunan desa:
- Kesejahteraan Sosial: Desa sebagai tempat masyarakat hidup sejahtera melalui pemerataan pembangunan.
- Kedaulatan Ekonomi: Desa mengelola sumber daya lokal secara optimal untuk kemandirian ekonomi.
- Ketahanan Pangan: Desa menjadi lumbung pangan nasional melalui pertanian berbasis inovasi.
- Keberlanjutan Lingkungan: Desa mengintegrasikan praktik ramah lingkungan dalam pembangunan.
- Kehidupan Berbudaya: Desa mempertahankan kearifan lokal sambil beradaptasi dengan modernitas.
- Infrastruktur Desa: Pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
- Digitalisasi Desa: Pemanfaatan teknologi untuk pelayanan publik, pendidikan, dan akses pasar.
- Kolaborasi Multistakeholder: Desa sebagai agregator kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Relevansi Asta Cita dengan Indonesia Emas 2045
Indonesia Emas 2045, sebagai visi besar seratus tahun kemerdekaan, membutuhkan pondasi kokoh di level desa. Mengapa desa menjadi pusat perhatian? Karena 74.961 desa di Indonesia menyumbang lebih dari 40% populasi nasional dan memegang peran strategis dalam berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan, ekonomi kreatif, dan lingkungan hidup.
Implementasi Asta Cita akan memastikan desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif menciptakan solusi bagi tantangan global. Digitalisasi, misalnya, memungkinkan desa-desa untuk terhubung dalam ekosistem ekonomi nasional, mempercepat akses pasar, dan meningkatkan transparansi layanan publik.
Tantangan dan Peluang Implementasi Asta Cita
Tantangan utama dalam mewujudkan Asta Cita terletak pada kesenjangan kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan konektivitas antar-desa. Desa yang berada di kawasan terpencil masih menghadapi kendala akses layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Selain itu, minimnya akses teknologi dan modal seringkali menghambat potensi lokal.
Namun, peluang besar juga terbuka lebar. Program Dana Desa, yang terus meningkat, menjadi modal utama untuk mempercepat pembangunan. Contoh nyata bisa dilihat pada Desa Ponggok di Klaten yang berhasil mengembangkan wisata berbasis sumber daya air, atau Desa Cibereum Kulon di Sumedang yang menjadi model ekowisata. Kedua desa ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan matang dan kolaborasi efektif, Asta Cita bisa diwujudkan.
Membangun Desa, Membangun Bangsa
Asta Cita adalah roadmap strategis untuk memastikan desa menjadi episentrum pembangunan nasional. Dengan memanfaatkan potensi lokal, mengintegrasikan teknologi, dan memperkuat kolaborasi, desa dapat menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045.
Hari Desa Nasional 2025 adalah refleksi bagi kita semua. Bukan sekadar merayakan eksistensi desa, tetapi memperkuat komitmen untuk menjadikan desa sebagai pilar kebangkitan bangsa. Desa bukan hanya bagian kecil dari Indonesia, tetapi masa depan Indonesia itu sendiri. Mari bersama, kita wujudkan visi ini untuk generasi mendatang.