Pandemi dan berbagai situasi yang terjadi sebagai dampaknya memang bukan perkara sederhana. Semua terdampak, dalam hampir semua aspek kehidupan. Cara orang hidup dipaksa berubah dan beradaptasi dengan karakter virus corona. Begitu juga dampak terhadap penghidupan manusia secara sosial dan ekonomi, berkelindan membentuk sebuah kebiasaan baru (new normal).
Apakah kita sudah sampai pada ujung situasi pandemi?
Nampaknya, jangankan untuk pemulihan (recovery), untuk situasi tanggap darurat saja masih belum bisa diketahui kapan akan mulai terkendali dengan maksimal. Artinya kesehatan masih lebih diutamakan daripada aspek yang lain.
Karena itu, upaya pemulihan ekonomi juga harus diadaptasikan. Pemulihan artinya upaya untuk mengembalikan suatu kondisi atau situasi kepada minimal seperti sebelum terjadinya suatu kejadian atau krisis. Namun pandemi ini nampaknya membawa dampak transformasi cara hidup manusia seluruh dunia, sehingga pemulihan harus diproyeksikan bukan pada situasi dan kondisi sebelum pandemi, namun pada hal yang baru.
Berikut ini Algoritma Pemulihan yang saya ajukan sebagai pertimbangan dalam tahapan pemulihan.
Pertama, dan yang paling mendasar adalah Mindset. Pandemi Covid-19 ini diakui oleh seluruh negara sebagai bencana non alam yang memiliki daya hantam luar biasa.