Aktivasi Operasional, Aktivasi Keimanan

ByCahyadi Joko Sukmono

23 October 2025

Suluk Desa #7

Renungan bagi Para Penggerak, Penjaga Amanah, dan Pencari Cahaya di Tengah Program Desa

Malam jatuh perlahan di antara rapat dan laporan.
Di layar-layar laptop yang masih menyala, para pengurus KDKMP menatap angka, menata rencana, menyusun capaian.
Di wajah mereka, tersimpan lelah, bukan sekadar karena kerja, tapi karena jiwa yang haus makna.

Mereka telah berbulan-bulan berlari dalam pusaran program: sosialisasi, pelatihan, monitoring, penyaluran, dan verifikasi.
Namun dalam keheningan batin, muncul satu tanya lirih:
Apakah semua ini benar-benar menghidupkan desa, atau hanya menghidupkan rutinitas?

Di Balik Aktivasi, Ada Jiwa yang Perlu Disucikan

Aktivasi operasional bukan sekadar tanda tangan di berita acara,
bukan sekadar capaian angka di dashboard monitoring untuk menyenangkan para pimpinan di kota,
bukan pula sekadar foto kegiatan di media sosial.

Aktivasi sejati adalah penyalaan jiwa, ketika seorang pendamping menatap wajah warga dengan kasih,
ketika seorang pengurus menolak godaan kecil untuk menyimpang,
ketika seorang pengajar menanamkan nilai, bukan sekadar materi.

Setiap langkah di lapangan adalah ujian kejujuran.
Setiap formulir yang diisi adalah takaran amanah.
Setiap rupiah dana desa adalah titipan Allah yang akan dihisab.

Maka, sebelum mengaktifkan koperasi,
aktifkan dulu hati.
Sebelum menyalakan ekonomi,
nyalakan dulu nurani.

Mereka yang Lelah Tapi Tetap Setia

Kita tahu, para pengurus KDKMP bukan malaikat.
Mereka manusia biasa yang menghadapi tekanan dari berbagai arah, dari pusat, dari daerah, dari lembaga, bahkan dari harapan masyarakat yang kian besar.

Ada yang bekerja siang malam, tapi namanya tak pernah disebut.
Ada yang terus mendampingi meski honor tak kunjung turun.
Ada yang bertahan bukan karena jabatan, tapi karena cinta, cinta pada tanah kelahirannya, pada warganya, pada Indonesia.

Untuk mereka, Suluk ini hadir:
bukan sebagai pujian, tapi sebagai pelukan.
Sebagai pengingat lembut bahwa Tuhan melihat setiap langkah yang tak dihargai manusia.
Bahwa kerja mereka yang sunyi tetap dicatat sebagai amal saleh yang berarti

Ketika Program Menjadi Perang Batin

Program datang silih berganti, target meningkat, laporan menumpuk, koordinasi tak henti.
Namun di balik itu, ada perang batin yang tak terlihat:
antara idealisme dan kenyataan, antara ketulusan dan tekanan, antara iman dan kepentingan.

Maka, di sinilah letak suluknya:
melatih jiwa untuk tetap tenang di tengah riuh,
melatih hati agar tetap jernih di tengah intrik,
melatih diri untuk tetap ikhlas di tengah hiruk-pikuk dunia.

Karena pembangunan desa tanpa kesucian niat hanyalah proyek.
Tapi dengan iman, ia menjadi ibadah besar, ibadah membangun manusia, bukan sekadar infrastruktur.

Aktivasi Keimanan: Gerak Sunyi Menuju Cahaya

Sesungguhnya, aktivasi keimanan adalah inti dari seluruh gerak operasional.
Ia dimulai dari kesadaran bahwa kita sedang bekerja di ladang Tuhan.
Bahwa setiap koperasi yang berdiri, setiap rapat kecil di balai desa, setiap warga yang tersenyum, semuanya adalah ayat-ayat kehidupan yang sedang dibacakan.

Maka, mari sucikan kembali niat kita.
Bersihkan hati dari pamrih,
kuatkan tekad untuk melayani tanpa pamrih,
dan sadari bahwa keberhasilan sejati bukan pada tepuk tangan,
tapi pada keberkahan yang menetes pelan di antara kerja-kerja kecil yang tulus.

Penutup: Menjadi Penjaga Cahaya

Suluk ini adalah doa bagi para penggerak desa.
Agar mereka tetap kuat di tengah kelelahan,
tetap jujur di tengah tekanan,
dan tetap lembut di tengah ambisi.

Karena sejatinya,
aktivasi operasional tanpa keimanan hanyalah mesin tanpa nyawa.
Namun ketika iman hadir,
setiap rapat menjadi zikir,
setiap laporan menjadi doa,
setiap langkah menjadi amal.

Maka, wahai para pengurus KDKMP,
beristirahatlah sejenak dalam hatimu.
Dengarkan kembali suara lembut dari dalam diri,
bahwa engkau bukan sekadar pelaksana program,
tapi penjaga cahaya yang menuntun bangsa ini menuju kemuliaan.

“Aktivasi operasional hanyalah permulaan;
aktivasi keimananlah yang menyalakan peradaban.”

23/10/2025

ditulis di Pasar Brodot, pasar hewan yang diinisiasi dan dikelola oleh KDKMP Karangdukuh Klaten, duduk berdiskusi sambil ngopi dengan ketua Kopdes dan pak Kades.